Minggu, 11 November 2012

MASA INDAH SAAT MOS

“Kriiiingg. . . . .. .!!” Jam weker menunjukkan pukul 05.00 pagi, saatnya Ken bangun dan mempersiapkan barang-barang untuk bersekolah. Pagi ini pagi yang agak berebeda dari biasanya, pagi ini Ken berniat untuk mandi dengan air dingin, hal yang paling anti buat Ken di pagi hari. .tetapi sebagi pelampiasan sakit hatinya karena kemarin waktu pertama masuk sekolah bertemu dengan cowok bermata biru, yang jelas-jelas dia benci 1 tahun ini, maka dia ingin mandi dengan air dingin. “ Brr….brr..aku harus tahan dingin ini!”. Selesai mandi Ken langsung bergegas kemeja makan, tak lupa sebelumnya dia mengikat rambut panjangnya yang berwarna hitam pekat. Selesai sarapan dia bergegas untuk masuk ke mobil, 10 langkah di depan pintu mobil Bi Inem dan Mamah Ken menghentikan langkahnya. “ Non, bekalnya kelupaan ini Non….” suara Bi Inem terengah-engah mengejar Ken. “Eh. . iya Bi, maaf ya Ken keburu-buru nih,” kata Ken menghampiri Bi Inem untuk mengambil bekalnya lalu menghampiri mamahnya untuk berpamitan. “Hati-hati ya sayang. .nikmati saja MOS kedua ini.” kata Mamah Ken, mendengar pesan mamahnya itu hati Ken miris, karena mengingat cowok si mata biru itu yang menghancurkan keluarga Ken tidak semangat untuk menjalan MOS kedua di SMA Wacana, sekolah elit tempatnya anak-anak berkelas tinggi. Setelah berpamita Ken bergegas masuk mobil. “ Berangkat pak.”kata Ken pada Pak Pur sopir setia keluarga Ken. “ Cepat dek!! Lari !! jangan ada yang jalan! “ suara ketua panitia MOS yang terkenal galak tetapi bijaksana, dia adalah Afta Rahlan. Setelah mobil Ken berhenti di depan gerbang sekolah, segera Ken lari menuju lapangan sekolah, tapi “ Brruuuukk. . .! ! !”. “ Aduh. . .sakit!” , Ken terjatuh karena tersandung rel pintu gerbang sekolah dan lututnya lecet cukup lebar, Ken merintis kesakitan. Tiba-tiba di depan mata Ken ada uluran sebuah tangan yang putih dan jari-jarinya yang panjang. Setelah Ken tengok ke atas, ternyata OoppssSs. . .Afta Rahlan batin Ken, seseorang yang Ken kagumi sejak pertama mengikuti MOS. “ Kena Sarita, kamu ndak apa-apa kan? Mari kakak antar ke UKS untuk mengobati lukamu. “ kata kak Afta dengan ramah. “ I. .iya kak, Ken tidak apa-apa kok.” suara Ken yang halus menjadi bergetar, karena gugup tangannya bersentuhan dengan tangan seorang cowok yang dia suka. Sesampai di UKS Ken langsung mengobati lukanya yang dibantu oleh ketua panitia MOS itu. “ Terimakasih kak, ini Ken udah mendingan kok, kakak boleh kembali ke lapangan.” suara Ken yang akhirnya terlontar untuk memecah kesunyian, karena hanya mereka berdua yang ada di UKS. “ Sama-sama adek, ya sudah kamu di UKS saja ndak usah ikut kegiatan MOS dulu, karena lukamu cukup parah, biar nanti kakak ijinin ke wali kelas kamu.” kata Kak Afta sambil menata kotak P3K. “ Iya kak, baik lah kalau begtiu Ken di UKS saja, terimakasih sekali lagi Kak Afta Rahlan” , “ Sama-sama Kena Sarita, hehehe. . .”. Ketua panitia itu meninggalkan Ken, dari kejauha Ken mengintip gerak Kak Afta yang terlihat gagh dan tinggi itu, tiba-tiba “Bruukk. .!” , “ Aduh. .sakit..auuhhh!!! “ Ken terjatuh dari tempat tidur, ini Ken jatuh kedua kalinya. Huah. .aku bisa sedikit lega, seharian ndak ikut kegiatan MOS, berarti aku ndak bakal ngeliat cowok mata biru, pembawa sial itu. Ken berbicara sendiri, dengan suarah lirih dan dengan tersenyum sambil melihat langit-langit UKS SMA Wacana tersebut. Tiba-tiba terdengar suara seseorang membuka gorden UKS. “ Ken kamu kenapa? “ suara lirih seorang cowok yang membuyarkan lamunan Ken. “ Arya???” suara Ken terdengar kaget menyebut nama cowok bermata biru tersebut. Dialah Arya Sugandi Hutama anak dari Bambang Hutama pengusaha perumahan yang cukup terkenal di daerah Sewon. “ Iya Ken aku Arya, kamu kenapa di UKS?” tanya Arya grusah-grusuh . “ Heh! Situ ndak liat kalo lutut Ken lecet kayak gini! Lagian knp kamu ke UKS?!!” suara Ken terdengar ketus. “ Arya mau ambil minyak kayu putih Ken, tadi temen sekelas ada yang sakit, Ken kenapa kamu ketus seperti ini sama Arya? Apa salah Arya???” suara Arya yang begitu lirih mendekati wajah Ken. “ Masih ndak nyadar juga ya ! merasa ndak bersalah ya, setelah satu tahun yang lalu ayahmu menghancurkan usaha kerajinan ayahku!!” suara Ken semakin meninggi bagaikan orang yang sedang kebakaran jenggot. “ Tapi Ken. .Arya sama sekali ndak tau masalah orang tua kita, Arya sama sekali ndak tau Ken, oke kalo Arya bikin Ken marah, kesal, atau buat Ken benci sama Arya, Arya minta maaf. Arya Cuma pengen kita sahabatan seperti dulu, Arya mohon maafin Arya Ken. “ suara lirih Arya yang meminta belas kasihan membuat Ken merasa iba dengannya, yang jelas-jelas Arya tidak salah dalam masalah ini. “ Memang benar kamu ndak salah dan ndak tau masalah ayah kita, okelah Ken maafin Arya. “ “ Makasih ya Ken. . .jadi kita sahabatan lagi kan? “ saking girangnya Arya nggak sengaja nyenggol luka Ken. “ Aduh!!! Seneng sih boleh tapi jangan trus nyenggol lutut Ken dong, sakit tau!! “kegalakan Ken terdengar lagi. “ Eh maaf ya Ken, Arya ndak sengaja, hehe. Ya sudah Arya ke Kelas dulu ya.” Suara Arya semakin lirih karena langkahnya semakin jauh dari UKS. MOS di Sma Wacana berlangsung selama 1 minggu. Pada hari ke empat di dalam kelas Ken disuruh wali kelasnya untuk maju bernyanyi karena dari awal kegiatan di dalam kelas dia hanya melamun. “ Kena Sarita!!!!! “ bentak salah seorang wali kelasnya. “ Eh. .iya. iya apa mbak?” Ken terkaget. “ Mbak. .mbak. .emg gue mbak loe!!!” suara cewek cempreng itu yang nggak suka di panggil dengan sebutan ‘mbak’. Ribet banget sih ni cewek , apa bedanya mbak sama kak. Pakek bahasa ‘loe gue’ lagi, anak Jogja gayanya kayak anak Jakarta ndak cocok banget. “Eh iya kak maaf Ken salah sebut, iya ada apa kakak memanggil saya?” “ Sini maju! Dari tadi ngelamun aja, hukumannya karena dari tadi nggak dengerin materi yang gue sampe’in buat besok loe harus nyanyi!” bentak wali kelasnya lagi. Busyeet ni orang lagaknya gak nahan banget. Be patient Ken. . be patient Ken. “ Oh iya kak Ken akan nyanyi di depan kelas. “ kata Ken dengan lantang. Ketika Ken sedang bernyanyi semua anak kelas x1 menjadi diam karena mendengar suara Ken yang merdu. Ken memang mempunyai darah seni dari mamahnya, mamah Ken dulunya seorang penari dan penyanyi jawa yang suka mengisi acara-acara di desanya, karena menikah dengan ayah Ken kebiasaan mamahnya sekarang suka tidak pernah dilakukan lagi dan sekarang seni memnyanyinya menurun di anak semata wayangnya yaitu Kena Sarita. Pada saat Ken menyanyi setengah lagu tiba-tiba Kak Afta masuk kelas Ken untuk mengecek kegiatan di dalam kelas, bukannya Ken yang terbelalak matanya karena melihat seseorang yang dia suka tetapi justru Kak Afta yang terbelalak, matanya hampir kayak mau copot mendengar suara Ken. Kena Sarita ternyata suaramu indah juga ya. .aku kagum dengan suaramu, selain cantik, baik hati, kamu juga pandai menyanyi. Sekarang aku nggak perlu capek-capek cari pasangan untuk menyanyi denganku di penutupan MOS yang tinggal 2 hari lagi. Gumam Kak Afta ketika melihat penampilan Ken di depan kelas. Ketika Ken selesai menyanyi yang pertama memberi applauseadalah Kak Afta, dan tepukan yang cukup keras itu membuat Ken kaget. Pada saat Ken mengetahui bahwa Kak Afta sudah berdiri di depan pintu kelas dari tadi Ken hanya bisa tersenyum malu. “ Kenapa kalian nggak beri tepuk tangan buat teman kalian, suara Ken sangat bagus. Kalian harus bangga karena memiliki teman seperti Ken.” suara Kak Afta yang smakin membuat Ken tercengang, seakan akan membanggakannya. “ Ah. .ndak juga kok kak, suara Ken biasa saja.” Ken langsung menyambar omongan Kak Afta. Tiba-tiba Kak Afta mendekati Ken, dan mendekatkan bibir merahnya di samping pipi Ken. Ken semakin nggak karuan melihat tingkah Kak Afta, “ Ken, kakak bangga dengan suara kamu. Pulang sekolah kakak tunggu di studio sekolahan yang dekat taman sekolah, tau kan?” suara lirih Kak Afta membuat Ken lemas, dan wali kelas Ken yang ternyata suka sama Kak Afta terlihat salah tingkah seperti juragan duren yang kehilangan durennya. “ Oh. .terimakasih kak. Iya Ken tau kok tempatnya, nanti Ken kesana kok kakak tunggu saja di sana. “ “ Sip. .sampai ketemu nanti adek.” “ Iya kak, “ Mendengar percakapan Kak Afta dan Ken di depan kelas anak-anak yang ada dalam kelas pada heboh, “ Cieeeeee. . . ahahhahahaha“ suara anak-anak yang semakin membuat gaduh kelas. “ Heh !! diem-diem jangan pada berisik! Lebay semua kalian!” bentak wali kelas Ken yang semakin panas melihat Kak Afta yang tersenyum kepada Ken. “ Haahahahahaha Kak Dewiq kenapa sewot gitu, cemburu ya liat Kak Afta dekat sama Ken. Terima takdir aja kak! Hahahahaha” suara cempreng Nadia teman sebangku Ken yang tiba-tiba menyambar omongan wali kelasnya. Karena mendengar omongan Nadia teman-teman Ken sekelas semakin heboh dan sangat gaduh karena melihat wali kelasnya yang terlihat kesal. Teman-teman Ken memang nggak suka sama wali kelas mereka karena bersikap tidak adil, seenaknya, dan sok berkuasa. Melihat teman sebangkunya membuat kelas semakin gaduh, Ken melototi Nadia dan Nadia cuma cengar cengir karena melihat muka Ken yang seperti panda kalau melotot. “ Eh sudah. .sudah. .diam dek jangan berisik, mengganggu kelas lain, Dewiq atur adek kelas kamu. Aku mau ngecek kelas lain dulu. Ken boleh duduk lagi.” Kak Afta mencoba menenangkan kelas x1. “ Ya kak, “suara Kak Dewiq mendengar perintah dari ketua panitia MOS. *** Setelah pulang sekolah Ken segera menuju studio dan pada saat Ken masuk studio dia melihat Kak Afta sedang bermain gitar dan menyanyi lagu Bruno Mars. Ternyata suara Kak Afta keren banget. Ken kagum sama kakak,selain baik, ramah, bijak, kakak juga pandai menyanyi dan bermain alat musik. Gumam Ken ketika hendak melepas sepatunya. “ Permisi Kak Afta.” “ Eh kamu Ken, sini. .sini masuk.” “ Kakak ada apa ya tadi nyruh Ken buat datang ke studio?” “ Oh . .gini Ken, kakak kan mau cari pasangan buat nyanyi besok waktu penutupan MOS yang tinggal 2 hari lagi, nah tadi waktu kakak cek kelas Ken pas kakak masuk ndak sengaja denger Ken nyanyi sampai selesai dan kakak kagum dengan suara Ken, selain itu suara Ken pas dengan suara kakak. Jadi, Ken mau nggak nyanyi sama kakak?? Kakak nggak maksain kok,” “ Tapi kan masih banyak to kak yang lebih dari Ken suaranya? “ “ Ya tapi aku ngrasa cocok aja suaraku disatuin dengan suaramu. Gimana??” “ Ya sudah kalau begitu Ken mau kok nyanyi dengan kakak, kita mau mulai latihan kapan kak an yang ngiringi siapa?” jawab Ken mencoba menenangkan suaranya. “ Sekarang bisa nggak Ken? Ini kakak udah milihin lagu buat kita. Kamu setuju ndak? Nanti kakak iringi dengan gitar, jadi kita akustikan .’’ “ Bisa kok bisa, Ken juga lagi free kak, oh. .oke kak siap. Ken suka lagu itu, hehehe” suara Ken malu malu sama Kak Afta. Setelah mereka berlatih tiap hari, kedekatan Ken dan Kak Afta semakin bertambah, Kak Afta sering kerumah Ken untuk latihan menyanyi dan mamah Ken sangat senang karena Kak Afta bisa sopan dan santun pada orangtua. “ Ken? Afta itu pacar kamu ya?hehe “ tanya mamah Ken saat makan malam. “Eh ndak mah, dia cuma kakak kelas Ken dan pasangan nyanyi aja kok, “ jawab Ken dengan tersipu. “ Tapi kamu naksir dia kan?” goda ayah Ken. “ He??em..dikit sih mah. .pah. .hehehe “Ken mencoba jujur dengan perasaannya. “ Mamah sama ayah setuju aja kamu dekat sama Afta, karena dia sopan, dewasa, baik, pinter lagi. Tapi, pelajaran tetap nomer satu ya sayang. “kata mamah Ken memberi nasehat sama Ken. “Yang bener mah?yah?. .makasih ya mamah, ayah. Oke Ken pasti utamakan pelajaran, Ken juga ndak mau pacaran dulu kok mah sebelum Ken berusia 17 tahun. “ jawab Ken dengan pasti. “ Oke sayang, mamah percaya kamu.” *** Pentas penutupan MOS pun tiba, semua anak sangat menikmati acara tersebut karena selain diadakan pada malam hari, semua anak memakai busana yang bertema romantic, dan pada puncak penutupan ada pesta kembang api. “ Acara yang keempat yaitu duet Kena Sarita dan Afta Rahlan yang menyanyikan lagu Seluruh Nafas Ini dari Last Child. Untuk kak Afta dan Ken silahkan naik ke panggung. “suara salah seorang MC dan acara yang di tunggu” oleh anak-anak kelaas x1. “ Haduh kak, Ken nervous ini.” Ken yang pada saat itu memakai gaun merah jambu bercampur warna ungu dengan rambut terurai yang membuat Kak Afta semakin tertarik padanya, merasa gugup. Tiba-tiba Kak Afta yang pada saat itu memakai hem berwarna abu-abu dan celana jeans hitam yang terlihat gagah memegang tangan Ken dan membelai rambut Ken dan berkata, “ Tenang ya..tenang kita cuma ngisi hiburan kok bukan audisi, dai janagn gugup ya. Tuh temen-temenmu dah pada nunggu kita tampil. Calm down sayang.” Hah? Sayang, Ken nggak salah denger ini. Haduh kenapa hati Ken jadi deg-degan lebih cepat. Gumam Ken ketika mendengar kata-kata Kak Afta. Ketika Ken dan Kak Afta baru setengah lagu menyanyi tiba-tiba Kak Afta memberikan bunga mawar kepada Ken, dan semua anak tercengang melihat aksi Kak Afta dan Ken pun terkaget kan. Selesai menyanyi Ken di ajak Kak Afta untuk di samping air mancur sekolahan. “ Ken. .kakak boleh ngomong sesuatu sama Ken?” tiba-tiba suara Kak Afta terlihat berbeda dari biasanya. “Emm. .boleh kok kak, kakak mau ngomong apa sama Ken??” “ Sejak pertama kita bertemu, pertama kenal kakak mempunyai ketertarikan sama Ken. Jarang kakak menemui cewek yang polos, baik hati, pintar nyanyi, cantik lagi seperti Ken. Jadi bisa di bilang kakak mencintai Ken. Mamah dan ayah Ken menyetujui hubungan kita kan? Dan ternyata Ken menyukai kakak dari pertama MOS to?hhihi “ Kak Afta yang menyatakan cintanya kepada Ken juga menyindir Ken. “ Hee?? Kakak yang bener mencintai Ken? Lho kakak kok tau orangtua Ken menyetujui hubungan kita dan kakak kok juga tau kalo Ken. .selama ini mengagumi kakak??”tanya Ken tergesa-gesa. “ Sstt. .tenang sayang jangan gugup dong, mamah Ken tadi siang telpon kakak buat cerita semuanya dan menugasi kakak buat jaga Ken dimana pun Ken berada. Hehe” suara Kak Afta yang begitu halus dan dia memegang pipi Ken. “Tapi kak..Ken belum . . .?” sebelum Ken melanjutkan bicaranya Kak Afta langsung nyambar omongan Ken. “ Iya kakak tau kok Ken, Ken belum mau pacaran kan? Kakak juga ndak mau pacaran sekarang, Ken mau kan nunggu kakak sampai lulus ujian sekolah? Kakak mau fokus ujian dulu, kan pas kakak selesai ujian Ken juga udah umur 17 tahun.hehe” Kak Afta mecoba menenangkan Ken dengan memegang tangan Ken. “ Ken mau kok nunggu kakak, tapi kalo fokus ke ujian berarti ndak fokus ke Ken dong?huuufh”Ken terlihat manyun dan buat Kak Afta semakin gemas dengan kepolosan Ken. “ Heh Ken kok ngomong gitu to, ya ndak lah. Kakak harus fokus ke Ken juga kan Ken cewek yang kakak benar-benar cintai mosok kakak biarin gitu aja, harus kakak jagain dong. .nanti kalo di culik orang nggak ada si mungil lagi doong. Hehe” Kak Afta mencoba bercanda dan juga menggoda Ken. Mendengar candaan Kak Afta Ken mencubit hidung Kak Afta, “ Ihh. .kakak bisa aja ah, ini Ken cubit, rasain ini..hhehe Ken juga cinta kakak.” “ Nah gitu dong, kan kakak jadi lega...hehe” tiba-tiba Kak Afta memeluk Ken dan mencium kening Ken. Ken hanya bisa tersenyum dan merasa lega karena seseorang yang dia kagumi menjadi pendamping hidupnya. Ketika semua acara selesai, pesta kembang api pun tiba dan semua anak kelas x serta panitia MOS menikmati pesta kembang api tersebut, tak terkecuali juga Ken dan Kak Afta.

0 komentar:

Posting Komentar